Tenaga
kerja merupakan sekumpulan individu yang berada dalam usia produktif dan mampu
bekerja, baik secara fisik maupun mental, untuk menghasilkan barang atau jasa
dalam perekonomian. Tenaga kerja di pandang sebagai aset penting bagi
pembangunan ekonomi, karena produktivitas dan kinerja mereka secara langsung
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Disamping itu, tenaga kerja juga
dinilai sebagai elemen penting dalam perekonomian suatu negara. Setiap individu
yang menjadi tenaga kerja akan berkontribusi secara langsung dalam proses
produksi barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tanpa tenaga kerja, roda ekonomi tidak akan berjalan, dan pembangunan sosial
tidak akan tercapai.
Di era
globalisasi ini, tenaga kerja memiliki peran yang sangat sentral dalam
ekonomi, baik sebagai produsen maupun konsumen. Tenaga kerja akan memproduksi
barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Disamping itu, tenaga kerja
juga merupakan konsumen yang menggerakkan permintaan dalam perekonomian. Oleh
sebab itu, tenaga kerja yang terampil dan efisien merupakan aset berharga yang
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing negara di pasar
global. Adapun dua peran penting tenaga kerja yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Pertama, tenaga kerja sebagai produsen
barang dan jasa. Tenaga kerja berperan sebagai produsen utama yang
menggerakkan sektor-sektor ekonomi seperti pertanian, industri, dan jasa. Inovasi
dan produktivitas tenaga kerja dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk, yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kedua, tenaga
kerja sebagai penggerak konsumsi.
Sebagai konsumen, tenaga kerja membelanjakan pendapatan mereka untuk berbagai
barang dan jasa, yang mendorong pertumbuhan di sektor ritel, perumahan, dan
lain-lain. Konsumsi rumah tangga yang didorong oleh pendapatan tenaga kerja
sering kali menjadi komponen terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) suatu
negara.
Meskipun tenaga kerja merupakan
salah satu aset penting, mereka juga menghadapi berbagai tantangan yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan produktivitas ekonomi secara keseluruhan. Pertama,
tantangan yang dihadapi oleh
tenaga kerja yaitu pengangguran
dan kekurangan Pekerjaan. Tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di
kalangan muda, merupakan masalah serius di berbagai negara. Hal ini disebabkan
oleh ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dan
kebutuhan pasar kerja. Disamping itu, kekurangan pekerjaan yang layak juga
menjadi tantangan utama bagi tenaga kerja karena banyak pekerja terpaksa
menerima pekerjaan dengan upah rendah dan kondisi kerja yang buruk. Tantangan
kedua adalah perubahan teknologi.
Di era ini, revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam dunia
kerja, dengan otomatisasi dan digitalisasi menggantikan banyak pekerjaan
tradisional. Maka dari itu, tenaga kerja harus terus-menerus meningkatkan
keterampilan mereka untuk tetap relevan dalam pasar kerja yang berubah dengan
cepat. Ketiga, globalisasi dan
persaingan pasar. globalisasi telah meningkatkan persaingan antar tenaga
kerja di seluruh dunia. Negara dengan tenaga kerja yang lebih murah atau lebih
terampil sering kali lebih kompetitif, yang dapat menyebabkan tekanan pada upah
dan kondisi kerja di negara lain. Tenaga kerja di negara-negara berkembang
sering kali menghadapi tantangan dari standar kerja yang rendah, hak-hak
pekerja yang terbatas, dan praktik eksploitasi.
Masa depan tenaga kerja akan sangat
dipengaruhi oleh tren global seperti perubahan teknologi, demografi, dan
kebijakan ekonomi. Disamping itu, digitalisasi
dan otomatisasi sangat mempengaruhi tenaga kerja dalam berkerja
kedepannya. Kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) dan robotika akan terus
mengubah lanskap pekerjaan, dengan banyak pekerjaan rutin yang diotomatisasi.
Namun, ini juga membuka peluang baru dalam bidang-bidang seperti teknologi
informasi, data analitik, dan layanan digital. Tenaga kerja juga harus siap
untuk belajar seumur hidup dan beradaptasi dengan perubahan teknologi agar
dapat bertahan dan berkembang dalam pekerjaan mereka. Perubahan teknologi akan memberikan
pengaruh bagi fleksibilitas kerja. Konsep kerja fleksibel, termasuk pekerjaan
jarak jauh dan kontrak kerja jangka pendek, semakin popular di era ini. Ini
tentu menjadi fenomena dan menawarkan fleksibilitas yang lebih besar bagi
tenaga kerja, tetapi juga menimbulkan tantangan terkait keamanan pekerjaan dan
kesejahteraan. Disamping itu, keberlanjutan
dan pekerjaan hijau juga menjadi salah satu factor yang akan
mempengaruhi tenaga kerja di masa depan. Dengan meningkatnya kesadaran akan
perubahan iklim dan keberlanjutan, pekerjaan di sektor "hijau"
seperti energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan diperkirakan akan
meningkat. Tenaga kerja di masa depan perlu memiliki keterampilan yang relevan
untuk berkontribusi pada ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Maka dari itu, tenaga kerja dinilai sebagai tulang punggung ekonomi yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga pembangunan sosial. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, baik di tingkat lokal maupun global, sangat penting bagi pemerintah, perusahaan, dan individu untuk berinvestasi dalam pendidikan, pelatihan, dan kebijakan yang mendukung pengembangan tenaga kerja. Masa depan tenaga kerja akan ditentukan oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi perubahan yang cepat di dunia kerja.
Ditulis Oleh : Ketut Ayu Puspaningsih