(0362) 22547
disnaker@bulelengkab.go.id
Dinas Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Sebagai Tulang Punggung Ekonomi dan Pembangunan Sosial

Admin disnaker | 02 September 2024 | 311 kali

Tenaga kerja merupakan sekumpulan individu yang berada dalam usia produktif dan mampu bekerja, baik secara fisik maupun mental, untuk menghasilkan barang atau jasa dalam perekonomian. Tenaga kerja di pandang sebagai aset penting bagi pembangunan ekonomi, karena produktivitas dan kinerja mereka secara langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Disamping itu, tenaga kerja juga dinilai sebagai elemen penting dalam perekonomian suatu negara. Setiap individu yang menjadi tenaga kerja akan berkontribusi secara langsung dalam proses produksi barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tanpa tenaga kerja, roda ekonomi tidak akan berjalan, dan pembangunan sosial tidak akan tercapai.

Di era globalisasi ini, tenaga kerja memiliki peran yang sangat sentral dalam ekonomi, baik sebagai produsen maupun konsumen. Tenaga kerja akan memproduksi barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Disamping itu, tenaga kerja juga merupakan konsumen yang menggerakkan permintaan dalam perekonomian. Oleh sebab itu, tenaga kerja yang terampil dan efisien merupakan aset berharga yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing negara di pasar global. Adapun dua peran penting tenaga kerja yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertama, tenaga kerja sebagai produsen barang dan jasa. Tenaga kerja berperan sebagai produsen utama yang menggerakkan sektor-sektor ekonomi seperti pertanian, industri, dan jasa. Inovasi dan produktivitas tenaga kerja dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kedua, tenaga kerja sebagai penggerak konsumsi. Sebagai konsumen, tenaga kerja membelanjakan pendapatan mereka untuk berbagai barang dan jasa, yang mendorong pertumbuhan di sektor ritel, perumahan, dan lain-lain. Konsumsi rumah tangga yang didorong oleh pendapatan tenaga kerja sering kali menjadi komponen terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.

Meskipun tenaga kerja merupakan salah satu aset penting, mereka juga menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan produktivitas ekonomi secara keseluruhan. Pertama, tantangan yang dihadapi oleh tenaga kerja yaitu pengangguran dan kekurangan Pekerjaan. Tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan muda, merupakan masalah serius di berbagai negara. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dan kebutuhan pasar kerja. Disamping itu, kekurangan pekerjaan yang layak juga menjadi tantangan utama bagi tenaga kerja karena banyak pekerja terpaksa menerima pekerjaan dengan upah rendah dan kondisi kerja yang buruk. Tantangan kedua adalah perubahan teknologi. Di era ini, revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam dunia kerja, dengan otomatisasi dan digitalisasi menggantikan banyak pekerjaan tradisional. Maka dari itu, tenaga kerja harus terus-menerus meningkatkan keterampilan mereka untuk tetap relevan dalam pasar kerja yang berubah dengan cepat. Ketiga, globalisasi dan persaingan pasar. globalisasi telah meningkatkan persaingan antar tenaga kerja di seluruh dunia. Negara dengan tenaga kerja yang lebih murah atau lebih terampil sering kali lebih kompetitif, yang dapat menyebabkan tekanan pada upah dan kondisi kerja di negara lain. Tenaga kerja di negara-negara berkembang sering kali menghadapi tantangan dari standar kerja yang rendah, hak-hak pekerja yang terbatas, dan praktik eksploitasi.

Masa depan tenaga kerja akan sangat dipengaruhi oleh tren global seperti perubahan teknologi, demografi, dan kebijakan ekonomi. Disamping itu, digitalisasi dan otomatisasi sangat mempengaruhi tenaga kerja dalam berkerja kedepannya. Kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) dan robotika akan terus mengubah lanskap pekerjaan, dengan banyak pekerjaan rutin yang diotomatisasi. Namun, ini juga membuka peluang baru dalam bidang-bidang seperti teknologi informasi, data analitik, dan layanan digital. Tenaga kerja juga harus siap untuk belajar seumur hidup dan beradaptasi dengan perubahan teknologi agar dapat bertahan dan berkembang dalam pekerjaan mereka. Perubahan teknologi akan memberikan pengaruh bagi fleksibilitas kerja. Konsep kerja fleksibel, termasuk pekerjaan jarak jauh dan kontrak kerja jangka pendek, semakin popular di era ini. Ini tentu menjadi fenomena dan menawarkan fleksibilitas yang lebih besar bagi tenaga kerja, tetapi juga menimbulkan tantangan terkait keamanan pekerjaan dan kesejahteraan. Disamping itu, keberlanjutan dan pekerjaan hijau juga menjadi salah satu factor yang akan mempengaruhi tenaga kerja di masa depan. Dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan keberlanjutan, pekerjaan di sektor "hijau" seperti energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan diperkirakan akan meningkat. Tenaga kerja di masa depan perlu memiliki keterampilan yang relevan untuk berkontribusi pada ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Maka dari itu, tenaga kerja dinilai sebagai tulang punggung ekonomi yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga pembangunan sosial. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, baik di tingkat lokal maupun global, sangat penting bagi pemerintah, perusahaan, dan individu untuk berinvestasi dalam pendidikan, pelatihan, dan kebijakan yang mendukung pengembangan tenaga kerja. Masa depan tenaga kerja akan ditentukan oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi perubahan yang cepat di dunia kerja.

Ditulis Oleh : Ketut Ayu Puspaningsih