Keberadaan Lembaga Pelatihan Keterampilan Swasta (LPKS) saat ini sangat penting dalam rangka mendukung kemajuan industri di segala bidang. Hal ini dipicu oleh semakin dibutuhkannya sumber daya manusia yang terlatih, terampil dan kompeten untuk meningkatkan daya saing perusahaan terutama di era revolusi industri 4.0 dewasa ini.
Hal itu disampaikan dalam sambutan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, SE yang dibacakan oleh I Ketut Merta, S.Sos (Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja Kab.Buleleng) ketika membuka seminar sehari tentang “Kiat LPKS membangun Pariwisata Bumi Panji Sakti” yang diselenggarakan oleh Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILLSI) Kabupaten Buleleng pada hari Sabtu, 28 Desember 2019 di gedung pertemuan kampus Indonesia Tourism School (ITS) Jalan Udayana No. 2 Singaraja, Bali. Lebih lanjut disampaikan pula bahwa HILLSI sebagai asosiasi lembaga latihan sangat diapresiasi keberadaannya sebagai tempat dan upaya untuk memajukan kualitas LPK sehingga semua anggotanya dapat maju bersama-sama dengan standar mutu yang jelas di bidang pelatihan masing-masing.
Materi seminar berjudul “Hospitality and Tourism Businesses in 4.0 Industry Era” menghadirkan keynote speaker Ketut Swabawa, CHA seorang praktisi ahli perhotelan sekaligus akademisi kepariwisataan yang membedah tantangan, kesempatan dan strategi terkait industri jasa layanan dan kepariwisataan dengan mengadaptasikannya dengan kemajuan teknologi informasi saat ini secara bijak dan mengandung azas kebermanfaatan. “Lembaga latihan ini harus menyadari keberadaan dan misinya sebagai penyedia SDM yang unggul, sehingga jangan hanya mengejar target bisnisnya saja dengan kuantitas peserta yang tinggi namun lemah pada kualitas misalnya masih ada lulusan yang menganggur atau gagal dalam tes interview di perusahaan”, demikian disampaikan Swabawa yang juga wakil ketua DPD IHGMA Bali ini. Ditambahkannya pula bahwa proses penyelenggaraan pelatihan harus senantiasa mengedepankan kenyamanan peserta pelatihan termasuk di dalamnya bagaimana mengemas kegiatan dengan penuh kreatif. Dari segi promosi dan pemasaran lembaga, Swabawa juga menyarankan agar lembaga pelatihan mampu menciptakan kesan “smart campus” dengan pendekatan gaya milenials sehingga mampu menarik minat peserta dan menjadi daya saing keunggulan antar LPK.
Sementara Ketua Panitia penyelenggara seminar, I Gede Suabawa, A.Md.Par didampingi Sekretaris DPC HILLSI Buleleng, Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd.,M.Pd menyampaikan dalam laporan panitia bahwa kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi rekan-rekan anggota HILLSI yang berjumlah 42 LPK dari bidang perhotelan, kapal pesiar, tata rias dan kecantikan, perpajakan dan sebagainya untuk lebih aktif dalam mendukung kegiatan asosiasi sehingga kedepannya dapat maju bersama-sama dalam berkontribusi demi kemajuan pembangunan di Kabupaten Buleleng pada umumnya dan penyediaan SDM unggul pada khususnya.
Pada kesempatan tersebut tampak hadir Ketua DPC HILLSI Buleleng, I Made Ngurah Wedana dan juga para pimpinan dan utusan Lembaga Pelatihan Keterampilan Swasta (LPKS) yang antusias mengikuti seminar hingga sore hari. Di akhir seminar, Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd.,M.Pd yang bertindak selaku Moderator menyimpulkan bahwa kemajuan teknologi informasi di era revolusi industri 4.0 ini harus disiasati dengan pemanfaatan pemasaran digital secara cerdas serta meningkatkan jejaring profesionalisme dengan para stakeholder terkait standar kompetensi yang dibutuhkan industri. “Jadi cara-cara konvensional harus ditingkatkan lagi dengan media digital ini sehingga kesempatan dan potensi luar biasa yang kita miliki tidak tertinggal jauh dari perkembangan jaman “ kata Santhi yang juga Direktur Indonesia Tourism School (ITS) Singaraja ini