(0362) 22547
disnaker@bulelengkab.go.id
Dinas Tenaga Kerja

FOCUS GROUP DISSCUSION (FGD) hasil study kelayakan Budidaya Kelor

Admin disnaker | 29 Januari 2020 | 332 kali

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng Yang Diwakili Kepala Biang Pelatihan dan Produktivitas Ketut Merta S,Sos, Hadir dalam Acara sosialisasi terkait fasilitasi FGD hasil study kelayakan tentang budi daya kelor di desa pemuteran kec. Gerokgak. Pembicara pada saat itu adalah Bpk. Dr. I Wayan Budiasa.SP.MP. dari Prgram Study Agribisnis Fakultas Pertanian Unud. Dalam sosialisasi tersebut pembicara menyampaikan hasil study kelayakan budi daya kelor (Moringga).rencana akan di tanam di desa pemuteran dgn luas 325 hektar dengan asumsi per hertar sebanyak 10.000 pohon. Daun kelor sangat menjanjikan baik daunnya bunganya dan juga buahnya. Kegiatan ini difasilitasi Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kab.Buleleng, dilaksanakan di ruang Pertemuan Dinas Pertanian Kab. Buleleng dengan menghadirkan para Nara Sumber dari Universitas Udayana yaitu Dr. I Wayan Budiasa, SP. dan I Gst. Bagus Sumertana Serta Pakar Pebisnis Kelor dari Luar Negeri Prof.Alexander.R.Melbourne. Dalam hal ini yang menjadi moderator yaitu I Gede Putu Satwika Yadnya, MSc.

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Januari 2020 yang dibuka langsung oleh Kabid Perkebunan Putu Oka Sastra, SP. MMA, Beliau menyampaikan komoditi kelor sudah terdaftar di Kementerian Pertanian dengan no SK.141/Kpts/HK.150/M/2/2019, tertanggal 25 Februari 2019. Itu berarti Kelor sudah perlu dikembangkan di Kab.Buleleng.Narasumber menyampaikan tanaman kelor mempunyai nilai sosial dan ekonomi yang menjanjikan pada masyarakat Buleleng khususnya dan Nasional umumnya. Kelor mempunyai arti yang mendasar terhadap kesehatan manusia, itu akan digarap oleh Asia Global Bussinis, yang nantinya akan menjadi pilot Proyek ada di Buleleng Barat, yaitu Desa Pemuteran, Kec. Gerokgak, lebih lanjut beliau akan membawa 12 negara ke Buleleng sebagai investor nantinya dengan demikian penyerapan tenaga kerja akan lebih baik.

Pelaksanaan di lapangan akan dikelola langsung oleh Koperasi Tri Hita Karana yang berkantor di Desa Lokapaksa. Narasumber Dr.Wayan Budiasa, memaparkan Studi Kelayakan Budidaya Kelor mulai dari tehnik budidayanya hingga analisa berbisnis kelor yang sangat menguntungkan petani pelaksana utama di lapangan. Produk hilir dari bertanam kelor yaitu pada pembuatan tepung Kelor.

Keberhasilan akan bisnis budidaya kelor tergantung dari semua pihak, mulai dari Pemerintah, BUMDES, Dunia Usaha, Bank, Lembaga Pendidikan, LSM.
Pertemuan berjalan dengan penuh semangat, karena dihadiri oleh para SKPD Provinsi dan Kabupaten, Perbankan, Perbekel, BUMDES, Petani, hingga berjumlah 50 orang. Sebelum pertemuan ini diakhiri diadakan diskusi, lanjut penyerahan sertifikat kepada para peserta.Bidang Perkebunan.