(0362) 22547
disnaker@bulelengkab.go.id
Dinas Tenaga Kerja

Rendahnya Produktivitas Pekerja RI Sering Jadi Keluhan Investor

Admin disnaker | 12 Februari 2019 | 798 kali

 

 
 

 Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nawir Messi menyebut bahwa sektor ketenagakerjaan merupakan salah satu hal yang sering dikeluhkan para investor

"Sampai hari ini, para investor itu complain pertamanya. Jadi selalu tenaga kerja menjadi complain," kata dia, dalam diskusi, di Jakarta, Kamis (7/2).

"Kalau ada daftar, list reform yang harus dilakukan (untuk meningkatkan investasi) saya usulkan tenaga kerja yang pertama. Karena beban kepada industri begitu besar," imbuhnya.

Menurut dia, di Indonesia pertumbuhan upah tenaga kerja jauh lebih cepat dibandingkan produktivitas industri. Hal ini tentu memberatkan investor.

"Joke-joke di luar negeri kalau kenal dekat dengan investor begini, 'Ada nggak sih sektor bidang investasi di Indonesia yang tidak perlu pakai tenaga kerja? Saya mau datang'. Saking susahnya persoalan tenaga kerja di Indonesia," ungkap Nawir.

"Kalau ada utak-atik data yang mana yang lebih cepat pertumbuhannya upah tenaga kerja atau produktivitas. Saya yakin upah tenaga kerja yang lebih cepat tumbuh. Is it normal. Coba tanya negara lain kalau ada yang begitu," lanjutnya.

Karena itu, dia mengharapkan pemerintah, melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) untuk mengevaluasi kebijakan di sektor ketenagakerjaan.

"Ini saya kira Kemenaker sudah saatnya untuk melihat kembali apakah rezim ketenagakerjaan yang ada sekarang ini masih friendly untuk menarik investor atau tidak. Jangan-jangan sistem ketenagakerjaan kita ini justru menjadi constrain bagi investor terutama investor asing," tandas dia.