(0362) 22547
disnaker@bulelengkab.go.id
Dinas Tenaga Kerja

Perlunya Informasi Ketenaga Kerjaan Terhadap Calon Mahasiswa

Admin disnaker | 09 Februari 2017 | 1703 kali

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri K SE menghadiri test penggalian minat calon mahasiswa Baru Tahun 2017/2018 di Hotel & Cruise International Pada 5 February 2017 dengan pembahasan informasi Ketenagakerjaan.

Di Negara kondisi berkembang pada umumnya memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah,hal ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi Tenaga Kerja tidak mendidik.

Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi penggangguran,seperti halnyamasalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengganggur dan setengah pengganggur yang besar,disamping itu pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata,sebaliknya pengangguran dan setengah penggangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada,menjadi beban keluarga dan masyarakat,seperti sumber utama kemiskinan yang dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal,dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.

Dengan berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalahnya terdapat beberapa pertanyaan seperti apa definisi dari tenaga kerja,bagaimana permasalahan lapangan kerja dan tenaga kerja di Indonesia,bagaimana contoh kasus terjadi di Indonesia.

Maka dari itu satu persatu rumusan masalah tersebut dapat dibahas yaitu Tenaga kerja adalah penduduk yang siap melakukan pekerjaan,penduduk yang telah memasuki usia kerja (working age population),Angkatan kerja merupakan penduduk yang berumur 15 sampai dengan 65 tahun yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan dan Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut anatara lain ; Penduduk produktif (usia kerja): umur 15-65 tahun,penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja):umur 14 tahun ke bawah dan penduduk nonproduktif (diatas usia kerja: umur 65 tahun keatas

Ada beberapa permasalahan lapangan kerja dan Tenaga kerja di Indonesia seperti halnya rendahnya kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan Negara tersebut,sebagian besar tenaga kerja di Indonesia,tingkat pendidikannya masih rendah.Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi menjadi rendah serta minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja,sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.

Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian,disamping itu juga angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran, Padahal harapan pemerintah,semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.

Serta persebaran tenaga kerja yang tidak merata yang sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa sementara di Daerah lain masih kekurangan tenaga kerja,terutama untuk sektor pertanian,perkebunan,dan kehutanan,demikian juga di Pulau Jawa bantak terjadi pengangguran.Sementara didaerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.

Pengangguran yang terjadi saat ini merupakan krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar,akibatnya banyak pila tenaga kerja yang berhenti bekerja,selainitu banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja terus meningkat dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.

Salah satunya problem yang menjadi kendala yaitu problem Gaji/UMR yang langsung menyetuh kaum buruh yang rendahnya atau tidak sesuainya pendapatan (gaji) yang di peroleh dengan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta tanggungannya,faktor ini merupakan kebutuhan hidup semakin meningkat sementara gaji yang diterima relatif tetap,menjadi salah satu pendorong geral proses kaum buruh.

Disamping itu dalam sistem ekonomi kapitalis rendahnya gaji buruh justru menjadi penarik bagi para investor asing,termasuk pemerintah untuk kepentingan peningkatan pendapatan pemerintah (bukan rakyat),justru memelihara kondisi seperti ini,kondisi seperti ini menyebabkan pihak pemerintah lebih sering memeihak “sang investor” dibanding dengan buruh (yang merupakan rakyatnya sendiri) ketika terjadi krisis perburuhan yang rendahnya gaji juga berhubungan dengan rendahnya SDM bisa meningkatkan kalau biaya pendidikan mahal solusi terhadap problem UMR dan UMD ini tentu saja harus terus diupayakan dan diharapkan mampu membangun kondisi seideal mungkin.

Diungkapkan juga mengenai penganiayaan yang banyak dialami tenaga kerja yang bekerja ke luar Negeri oleh majikannya sendiri  mendapat perlakuan yang tidak manusiawi saat melakukan kesalahan,melihat persoalan ketenagakerjaan yang demikian komplek diatas,tentu saja juga membutuhkan pemecahan yang komprehenship dan sistemis,sebab persoalan tenaga kerja bukan lagi persoalan individu,yang bisa diselesaikan dengan pendekatan individual,akan tetapi persoalan tenaga kerja diatas merupakan persoalan sosial yang akhirnya membutuhkan penyelesaian yang mendasar dan menyeluruh.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengangguran merupakan seseorang yang tidak atau sedang mencari pekerjaan,kebanyakan pengangguran terjadi karena kurangnya kualitas keterampilan yang memiliki oleh penduduk sehingga mereka tidak dapat bekerja,maka dibuka kesempatan untuk  menempa ilmu Hotel dan kapal pesiar yang telah difasilitasi dan langsung ditempatkan.Dengan saran untuk terciptanya tenga kerja yang berkualitas pemerintah supaya lebih memperhatikan masyarakat,lebih mengoptimalkan perogram belajar 9 Tahun karena kebanyakan pengangguran terjadi disebabkan pendidikannya rendah/hanya lulus sampai SD,memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalkan memberikan beasiswa,memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung sekolah,perpustakaan,laboratorium.

 

Di Kutip oleh : Gede Ardenen,SH

Di uraikan oleh: Kapala Dinas Tenaga Kerja

Download disini